Review Buku Dataran Tortilla - John Steinbeck

Secara umum, buku Dataran Tortilla mengangkat kehidupan kaum Paisano, yaitu masyarakat kelas bawah keturunan campuran Meksiko, Spanyol dan Indian di Amerika. Mereka adalah 'koboi berandalan' yang suka hidup bermalas-malasan, skeptis, amoral, dan kadang anarkis. Dalam banyak hal, novel sastra klasik ini mengingatkan saya akan spirit dan ideologi anak-anak punk..


Kehidupan menarik kaum Paisano itu disampaikan dalam bentuk kisah persahabatan enam pemuda pengangguran bernama Danny, Pilon, Big Joe Portugis, Jesus Maria Corcoran, Pablo, dan Bajak laut (beserta anjing-anjingnya!). Mereka selalu hidup seenaknya dan
tidak peduli pada hukum. Keluar masuk penjara adalah hal yang biasa. Kegiatan mereka sehari-hari adalah mabuk, tidur, mencuri, menipu, dan berburu wanita.

Cerita bermula ketika Danny mendapat warisan dua buah rumah dari kakeknya yang baru saja meninggal. Pemuda yang sebelumnya terbiasa hidup bebas itu merasa sangat tidak nyaman menerima tanggung jawab sebesar itu. Baginya rumah berarti hidup mapan, dan tanggung jawab adalah sesuatu yang sangat asing untuk dirinya. Dia mengajak Pilon dan teman-temannya untuk menyewa rumahnya, meskipun Danny tahu pasti bahwa teman-temannya tidak akan pernah membayar uang sewa. Dengan demikian, mereka semua hidup bersama dan Danny menjadi pemimpin diantara kawanannya.

Dari situ, John Steinbeck selanjutnya menceritakan petualangan keenam Paisano itu dari hari demi hari. Selain melakukan perbuatan jahat seperti mencuri hewan ternak milik tetangga; menipu penjual anggur; mencuri harta karun di hutan; merayu wanita dengan mesin penghisap debu, gula-gula, celana dalam sutera dan kutang merah; dan menjarah gudang kacang polong, mereka juga kadang berbuat baik dengan membantu seorang janda muda miskin yang punya delapan anak, menolong seorang tentara malang yang bayinya sekarat, menghukum salah satu anggotanya yang berkhianat, serta membantu si Bajak Laut dalam menepati kaulnya pada gereja.

Satu hal yang mungkin bisa kita petik dari buku ini adalah bahwa persahabatan itu seringkali terbentuk oleh kondisi senasib yang memunculkan rasa sepenanggungan. Para sahabat tidak selalu benar-benar saling mengasihi. Ketika ada kesempatan, mereka akan saling mencurangi dan saling melupakan. Tapi ketika datang gangguan dari luar, mereka akan berusaha mati-matian untuk bersatu (meskipun di buku ini diceritakan bahwa Danny dan kawan-kawan akhirnya gagal menjaga persahabatan, yaitu ketika 'jimat' pemersatunya telah hilang).

Setting / latar novel Dataran Tortilla adalah sebuah kota kecil bernama Monterey pada masa ketika Amerika baru saja berperang melawan Jerman. Alur ceritanya biasa, namun penokohannya luar biasa. Itulah kehebatan Dataran Tortilla. John Steinbeck mengemas keluguan dengan apa adanya, sehingga kisahnya begitu nyata.. Menghibur sekaligus memberi amanah pada pembacanya.
Soal kualitas tulisan, nama besar John Steinbeck adalah jaminannya, sedangkan soal kualitas terjemahan, reputasi Dewan Kesenian Jakarta dan Djokolelono adalah jaminannya.

Judul buku : Dataran Tortilla
Judul asli : Tortilla Flat (1935)
Penulis : John Steinbeck
Penerjemah: Djokolelono
Penerbit: Pustaka Jaya (Cetakan kedua, Februari 2009)
Tebal: 265 halaman

0 response(s):

Posting Komentar

share your idea, opinion, or related info with others here:

 
© Copyright Elz.™