The Headless Songstress, Out Now!

Waktu berlalu begitu cepat. Setelah beberapa waktu yang lalu Tika and The Dissidents menyebar video teaser, akhirnya kami mendapat kabar bahwa album “the Headless Songstress” dari Tika & The Dissidents sudah bisa dibeli di toko-toko musik di kota-kota besar Indonesia mulai 27 Juli 2009.



Berikut adalah profil Tika dan The Dissidents dari press-release resmi mereka:


"
Who the (hell) are Tika & The Dissidents?

TIKA
Maka ketika seorang wanita bipolar memiliki kemampuan untuk menulis lagu sekaligus suara menakjubkan, pun menjelmalah: Tika.
Kartika Jahja lahir di tahun 1980 dalam keluarga yang memiliki darah seni. Singer/songwriter asal Indonesia ini telah menempuh aneka jalur musik dimana dia sempat bergabung ke dalam sebuah band punk, band jazz, grup hip hop, bahkan band Top-40 . Dengan satu alasan: Dia senang sekali bernyanyi. Tika mulai menjalani musik secara serius ketika bergabung dengan band Yoko Phono saat berdomisili di Seattle, AS. Band tersebut bubar saat Tika kembali ke tanah air. Saat ini, selain keterlibatannya sebagai vocal talent untuk scoring berbagai film layar lebar, TIKA masih sering berkolaborasi dengan berbagai musisi dari bermacam-macam genre. Diantaranya Aksan Sjuman, Jamie Aditya, Agrikulture, dan lain lain.
Namun Tika mencuri hati banyak orang dengan lagu-lagunya sendiri saat dia mengeluarkan album debut pertamanya ‘Frozen Love Songs’ di tahun 2005. Dikemas ulang sebagai ‘Defrosted Love Songs’ pada tahun 2006. Sang biduanita pun dikenal handal menggagahi mikrofon. Seluruh perasaannya tumpah ruah memecah wajah saat berlaga di atas panggung.
Tika pun lantang menyuarakan pendapatnya yang tanpa tedeng aling-aling menguak borok budaya populer mulai dari televisi, industri musik, hingga diskriminasi seksual. Hal ini kerap kali menjadikannya terpojok keluar dari industri mainstream nan glamor.
Orang boleh saja menkotakkan musik Tika sebagai trip hop, jazz, noir pop, dan aneka nama jejadian yang membuat kami mengulum senyum. Beberapa fans pernah mengirimkannya silet berlumur darah bekas menyayat nadi. Para teroris internet mengecamnya terlalu ‘gemerlap’ untuk jadi kiri. Meskipun demikian, Tika sendiri tak pernah meproklamirkan dirinya sebagai apapun kecuali seorang biduan. Yang dia inginkan hanyalah merasakan ‘hidup’ menggejolak melalui musik, dan berharap para pendengarnya pun dapat mengalami perasaan yang sama. Untuk meninggslkan meja kantormu dan berteriak bila kau mau. Untuk merasa indah meskipun serbuan iklan mengatakan kau harus lebih ramping, lebih putih, dan berambut lebih lurus. Untuk mematikan televisimu dan bercinta… dengan diiringi alunan lagu Tika, semoga.

The Dissidents
Setelah kelelahan berganti-ganti pasangan di atas panggung dalam setiap penampilannya, Tika akhirnya memutuskan untuk membentuk band pengiring permanen. Maka berpadulah the Dissidents, pada tahun 2006. Seiring waktu, ketiga lelaki dengan gaya bermusik yang beragam ini, menjadi sangat berpengaruh dalam proses penulisan lagu Tika.
Susan Agiwitanto sang bassist (ya ia adalah lelaki, dan ya nama aslinya memang Susan), adalah personil dengan koleksi baju hitam terbanyak dalam band ini. Susan membagi waktunya antara sang istri tercinta, Tika, dan band progressive bernama “In Memoriam”. Saat bergabung dengan Tika, Susan menggantung bass elektrik lima senarnya dan mulai memainkan contrabass untuk menyesuaikan diri dengan musik Tika.
Berikutnya, penabuh drum Okky Rahman Oktavian. Pemuda Padang yang di usia 25 tahun, tubuhnya masih terus bertambah tinggi (tidakkah ini sedikit mengkhawatirkan?). Okky berangkat dari band post-rock “godsmustbecrazy”. Selain bermain musik dan bekerja di sebuah perusahaan IT, ia juga seorang pencerca bermulut tajam yang sadistis namun jenaka.
Terakhir adalah si pemikat hati wanita, Luky Annash. Pria sensitif bertutur halus yang piawai memainkan jarinya di piano. Luky telah bermain bersama Tika sejak sebelum kedua personil di atas bergabung. Hampir setiap waktu ia menjejali telinganya dengan lagu-lagu Tori Amos dari iPod putihnya, hingga tak elak gaya bermusiknya pun tertular. Selain bermain dengan “Tika & The Dissidents” Luky juga seorang penyanyi dan penulis lagu berbakat yang mempunyai proyek solonya sendiri.
"







0 response(s):

Posting Komentar

share your idea, opinion, or related info with others here:

 
© Copyright Elz.™